PEKANBARU - Takkan Melayu hilang di bumi. Ungkapan ini tidak serta-merta hanya sebagai ungkapan. Selaku pemimpin di tanah Melayu,. Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar terus berupaya menjaga marwah budaya di daerah yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu.
Melayu identik Islam. Sebagai seorang pemimpin di negeri Melayu, banyak kegiatan-kegiatan Islami yang telah dilakukan oleh mantan Bupati Siak dua periode ini, satu di antaranya mensyiarkan Al-Quran.
Menurut Syamsuar, jika hendak mendapatkan keberkahan dari Sang Maha Kuasa, banyak-banyaklah mensyiarkan Al-Quran. Apalagi, Riau adalah sebuah provinsi yang keberkahannya luar biasa dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah.
Mensyiarkan Al-Quran tidak hanya saat Syamsuar menjadi seorang gubernur saja. Namun, ketika ia menjabat Bupati Siak dua priode tugas mulia itu juga dilakukannya.
"Kami selaku pemimpin tak pernah lupa mensyiarkan Al-Quran," ucap Gubernur Syamsuar dalam acara sempena perayaan Tahun Baru Islam 1444 H, Hari Adat Sedunia dan HUT ke - 65 Provinsi Riau, di Balai Adat LAM Riau, Selasa malam (9/8/2022).
Dijelaskan dia, Riau merupakan provinsi yang mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Sebab sejak zaman dahulu, negeri Melayu ini dijaga oleh orang-orang saleh.
Itulah salah satu alasan kenapa Gubernur Syamsuar sangat peduli dengan pondok pesantren. Karena di sana akan banyak melahirkan para penghafal Al-Quran yang akan mengundang datangnya keberkahan untuk negeri.
Selaku pemimpin, Syamsuar bersyukur lantaran Riau dilimpahi keberkahan berupa kekayaan sumber daya alam. Sehingga daerah itu dipandang luar biasa bagi orang luar yang ingin datang untuk berinvestasi maupun ingin berwisata.
"Disemua kabupaten/kota memiliki orang-orang alim. Bahkan di bumi Melayu ini banyak orang-orang terpandang dan luar biasa, artinya Riau suatu negeri yang berkah," jelas Gubri.
Untuk itu, atas apa yang telah ditinggalkan dan diwariskan kepada penerus di negeri Melayu ini, Syamsuar mengajak seluruh masyarakat Riau untuk meneruskan perjuangan.
Perjuang yang Syamsuar maksud adalah dalam menjaga negeri ini, menjaga marwah Riau, dan menjaga budaya Riau.
Sebab menurutnya, dengan menjaga dan merawat budaya adalah bentuk terima kasih kepada Sang Pencipta dan para pejuang Riau. Sehingga keberkahan dan nikmat Allah, senantiasa tercurahkan untuk Bumi Melayu Lancang Kuning.
"Kita hanya meneruskan, kalau tak kita teruskan rugi kita," ucapnya.
Contoh lain, konversi Bank Riau Kepri dari konvensional menjadi Syariah. Ini juga menjadi bukti kalau Gubernur Syamsuar serius dalam mensyiarkan budaya Melayu yang identik dengan Islam.
Gubernur Syamsuar mengaku hal itu berawal dari para ulama, dengan tujuan ekonomi Riau juga bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Riau. Yang mana Bank Riau Kepri Syariah bisa memberikan banyak manfaat bagi seluruh umat.
Saat ini, ekonomi dan investasi Riau terbaik di Indonesia. Banyak juga peluang usaha yang bisa digali negeri Melayu tersebut.
Untuk itu, Syamsuar menginginkan suasana aman dan kondusif tetap dijaga. Sehingga semakin banyak investor yang ingin berinvestasi di Riau.
"Ini semua keberkahan negeri ini, makanya mari kita tingkatkan ibadah kita supaya diberi keberkahan oleh Allah SWT," pungkas Gubernur Syamsuar.
Sumber: Media Menter Riau