-->

Notification

×

Kategori Berita

CARI BERITA

Iklan

Iklan


Iklan





Terima Sertifikat dari UNESCO, Gubernur Riau Gelorakan Pantun Dalam Keseharian

| Friday, August 12, 2022 WIB | Last Updated 2022-12-03T10:59:06Z

JAKARTA - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menerima sertifikat pantun dari UNESCO yang merupakan pengakuan dunia terhadap Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) terhadap pantun. Sertifikat tersebut diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti.

Gubri Syamsuar mengharapkan, dengan diserahkannya sertifikat pantun dari UNESCO tersebut, maka pantun harus  bisa digelorakan dalam keseharian masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Riau.

"Dengan diserahkannya sertifikat dari UNESCO tentunya dalam keseharian kita semua, kegiatan pemerintah daerah dan masyarakat kita harapkan juga tidak melupakan pantun ini," ucapnya, di Jakarta, Jumat (12/8/22).

Syamsuar menuturkan, budaya pantun ini merupakan budaya keseharian masyarakat, apalagi ini sudah menjadi milik dunia dan Indonesia khususnya Riau.

"Karena itu memang kita bersama Kepulauan Riau tentu harus lebih (melestarikan pantun) dari pada daerah lain," ucapnya.

Sehingga dengan dilestarikannya pantun tersebut, diharapkan anak-anak Riau dan Kepri dapat mencintai budaya dan juga turut serta melestarikan pantun di kehidupan masyarakat.

"Sehingga sampai ke anak-anak juga semarakkan kegiatan berpantun ini dalam keseharian, termasuk belajar mengajar," ucapnya.

Dalam penerimaan sertifikat pantun dari UNESCO tersebut, Gubri Syamsuar didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal dan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Riau Erisman Yahya.

Untuk diketahui, pada kesempatan menerima sertifikat itu, Syamsuar juga menyampaikan sambutan dengan beberapa bait pantun. Adapun pantun yang disampaikannya, yakni:


Harum sungguh si buah pauh.

Masak di dahan dekat jendela 

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh                        

Salam sejahtera untuk semua


Membeli tenun di tepi dusun  

Motif tenunnya si keluk pakis 

Setali pantun yang saya susun 

Sekalian takzim kepada majelis

 

Balam hinggap di batang jambu 

Berkicau merdu lalu melompat 

Salam diucap untuk Bu Menlu 

Walau pun jauh tetap semangat


Di pasar pagi membeli langsat 

Tidak lupa membeli kuini

Saya menyapa Pak Tri Tharyat 

Yang turut hadir di acara ini


Membeli buku berjilid-jilid

Buku dibeli untuk pustaka

Kepada Dirjenbud Pak Hilmar Farid

Tiada lupa turut disapa


Merendah terbang burung merpati 

Berkawan-kawan mematuk jagung 

Betapa senang rasa di hati 

Asosiasi Tradisi Lisan selalu mendukung


Tinggi tinggi pohon kelapa  

Diterpa angin bergoyang-goyang 

Kami juga ingin menyapa     

Hadirin sekalian yang sudah datang


Kembang selasih di dalam teko 

Tuang ke gelas minum bersama 

Terimakasih kepada UNESCO 

Meng-enkripsi Pantun sebagai WBTB Dunia


Tabur-tabur si beras bertih 

Upacara adat tradisi lama  

Kepada ATL Indonesia di ucap terimakasih                          

Semoga senantiasa dapat bekerjasama


Pergi menjaring ke tengah laut 

Jaring diangkat banyak ikannya 

Terimakasih semua pihak yang tak dapat disebut          

Mendukung pantun dan pelestariannya


Mari petik daun pepaya          

Untuk ulam di waktu petang      

Kita semua mesti percaya  

Pantun lestari semakin terbilang


Ke tanah lapang bermain layangan 

Layang meliuk di bawah awan  

Mari bekerjasama kita lakukan 

Pembinaan pantun yang berkelanjutan


Panjang menjurai sungai Indragiri 

Airnya mengalir sampai lautan

 Mohon izin saya undur diri 

Kata yang salah mohon maafkan


Sungguh manis si buah sawo 

Sawo masak banyak yang jatuh 

Billahi taufik wal hidayah wa ridho

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.


Sumber: Media Center Riau