-->

Notification

×

Kategori Berita

CARI BERITA

Iklan

Iklan


Iklan





BPS Akui Harga Komiditi Meningkat

| Monday, December 26, 2022 WIB | Last Updated 2022-12-26T09:28:54Z
Ilustrasi

PEKANBARU – Minggu terakhir Desember atau menjelang pergantian tahun 2022, Badan Pusat Stasitik (BPS) pantau perubahan harga komoditi strategis, karena jika dilihat dari trend-trend perkembangan di minggu-minggu terakhir (Desember 2022_red) mendekati tahun baru, biasanya beberapa harga komoditas strategis ini mengalami peningkatan.

"Pada 22 November lalu, telur ayam ras ini masih diharga Rp29.000 per kg. Akan tetapi, pada Jumat kemarin per 22 Desember harganya sudah lebih dari Rp30.000 per-papannya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi Barang dan Jasa BPS, Setianto saat mengikuti Rakor pengendalian Inflasi daerah di Kantor Gubernur Riau, Senin (26/12/2022)

Sejumlah komoditas yang mengalami peningkatan relatif tinggi seperti telur ayam ras, beras, cabai rawit, daging ayam ras dan cabai merah turut mengalami kenaikan angka secara kumulatif.
Untuk komoditi telur ayam ras mengalami tren kenaikan secara kumulatif sebanyak 4,4 persen.

Sedangkan, untuk harga beras di akhir minggu pada Desember 2022 ini juga mengalami kenaikan. Secara kumulatif naik sebesar 2,2 persen per kilogram, dari harga rata rata Rp11.000 menjadi Rp 11.500 per kilogram.

"Cabai rawit pada minggu terakhir Desember ini mengalami kenaikan secara kumulatif sebesar 15,5 persen," tambah Setianto.

Sementara, untuk daging ayam ras mengalami peningkatan secara kumulatif sebesar 5,7 persen dengan harga rata rata diawal November sebesar Rp34.000 an, menjadi Rp36.000 perkilogram.

"Saat ini, cabai merah juga mengalami peningkatan secara kumulatif yaitu sebesar 7,5 persen," ungkapnya.

Dijelaskan Setianto, dari 20 komoditas data yang diperoleh, ada 10 Kabupaten dengan indeks harga yang tertinggi di bulan Desember ini, Dengan begitu, akan berpotensi sebagai penyumbang inflasi yaitu di Kabupaten Karo, Asahan, Bengkalis,  Muaro Jambi, Solok, Mesuji, Buleleng, Luwu, Gorontalo dan Merauke.

"Kabupaten/kota ini menyumbang IPH tertinggi di bulan Desember dan bisa menjadi pantauan kita terkait dengan inflasi kita di akhir bulan Desember," jelas Setianto.

Ia juga menyampaikan bahwa, kabupaten/kota yang berpotensi akan menyumbang andil inflasi semakin lama semakin banyak.

"Minggu pertama sebesar tiga persen kabupaten/kota yang kita pantau akan berpotensi untuk menyumbang inflasi, di minggu kedua sedikit lebih rendah. Namun, di minggu ke-4 ini semakin banyak kabupaten kota yang berpotensi akan menyumbang andil inflasi di bulan Desember”, ucapnya 

Bagi Setianto meski masih ada beberapa hari lagi menjelang tahun baru tentu masih ada kesempatan untuk terus memantau harga-harga. 

"Masih ada waktu beberapa hari menjelang akhir tahun, tentu ini kesempatan kita untuk terus memantau harga-harga sehingga pada 31 Desember nanti kita harapkan harga-harga pangan khususnya untuk 20 kabupaten/kota yang kita pantau bisa kita kendalikan dengan baik," sebut Setianto. (Aml)