-->

Notification

×

Kategori Berita

CARI BERITA

Iklan

Iklan


Iklan





Ketua Dewan Pers : Media Cetak "Menipis", Online Melejit

| Wednesday, February 08, 2023 WIB | Last Updated 2023-02-09T01:20:50Z

Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu. 

Sumut, Pesatnya perkembangan teknologi dan digital sangat berdampak pada pengaruh media massa, saat ini tak sedikit pula media cetak yang tak lagi menyapa pembacanya, per 2021 masih ada 593 yang menyapa pembacanya, sementara pada 2022 jumlah tersebut menipis dan tertinggal hanya 399 media. (08/02)

Hal itu disampaikan oleh ketua Dewan Pers Indonesia pada Konvensi Nasional Media Massa di Hari Pers Nasional 2023 Hotel Mercure Medan Sumatera Utara. 

"Dalam beberapa tahun belakangan, semakin banyak media cetak yang tidak lagi menyapa pembaca dengan edisi cetaknya, Mengutip data dari Serikat Perusahaan Pers, jumlah perusahaan pers cetak kian menurun. Pada 2021, masih terdapat 593 media cetak yang terdaftar di serikat, namun pada 2022 jumlahnya menipis menjadi 399 media", Imbuh Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu. 

Dari data yang disampaikan oleh Ninik tersebut ada hampir Dua Ratusan media massa atau sekitar 194 Media Massa yang tidak lagi menyapa pembacanya, dan yang masih tebit saat ini rata-rata menyediakan juga dalam bentuk Digital.

Sementara itu, Dibalik Menipisnya media cetak tersebut ada media siber yang pertumbuhannya melejit demikian pesat. 

"Per 5 Februari 2023, Dewan Pers mencatat terdapat 14.113 media siber mendata. Sebanyak 13.313 di antaranya masih status konsep/proses perbaikan, 246 terverikasi administratif; 554 terverifikasi administratif dan faktual", Pungkas Mbak Ninik. 

"pertumbuhan media siber ini tentu bukan semata karena migrasi media cetak menjadi digital, Faktor utama adalah transformasi digital dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat yang semakin mengandalkan teknologi digital, Dalam kehidupan pers, ini turut memicu pertumbuhan media siber ibarat cendawan di musim penghujan", Katanya. 

"Upaya menghadirkan jurnalisme yang berkualitas menjadi taruhan. Jurnalisme berkualitas masih sangat menjadi pekerjaan rumah bagi banyak media siber. Media siber harus menahan diri untuk tidak terjebak pada jurnalisme klikbait. Kedepenkan prinsip akurasi dan keberimbangan", Tegas Ninik Rahayu. (Jri)