-->

Notification

×

Kategori Berita

CARI BERITA

Iklan

Iklan


Iklan




Yayasan Jeera Klarifikasi Tudingan Terkait Monopoli Bisnis di Lapas

| Kamis, Mei 04, 2023 WIB | Last Updated 2023-05-04T08:21:45Z


Jakarta - Pimpinan Yayasan Jeera Foundation  angkat bicara terkait tudingan adanya bisnis terselubung dalam penjara yang melibatkan anak menteri. 


Dalam wawancaranya di salah satu Channel YouTube itu , sang aktor senior menyatakan ada bisnis yang dikelola dan dimonopoli oleh anak Menteri Hukum dan HAM, tudingan tersebut dibantah pihak Jeera Foundation


"Tudingan itu tidak benar sama sekali, Saya merasa heran dengan tuduhan melakukan monopoli bisnis, karena di dalam lapas ada banyak yayasan dan organisasi yang bekerja sama dengan pihak lapas, Jadi saya juga heran dengan tudingan monopoli bisnis di dalam lapas, dasarnya apa ? Karena sepengetahuan saya ada beberapa lembaga yang bekerja sama dengan pihak lapas", ujar Founder Jeera Foundation, Yamitema Laoly kepada wartawan, Rabu (3/5).


Sementara itu, pimpinan Yayasan Jeera, Raden Gusti mengatakan "dibentuknya yayasan ini berawal dari semangat membina para narapidana supaya mereka itu bisa mengembangkan diri, skill, jati diri dan kemampuan setelah mereka bebas", Pungkasnya. 


Saat itu Yamitema diundang salah organisasi kepemudaan yang bicara soal rencana melakukan pembinaan para napi, beliau merasa tergerak dengan semangat karena napi pasti ingin hidup lebih baik setelah keluar nanti, tapi mereka tak punya skill sehingga kami bersepakat membentuk Yayasan Jeera ,ujar Raden.


Pimpinan Jeera Foundation ini mengatakan sejak dibentuk tahun 2016 lalu, ada sekitar 500 warga binaan sudah diberikan pelatihan di bidang keterampilan tas kulit, barista kopi, seni musik,barber, seni lukis, sampai membuat roti.


"Tujuannya nanti setelah selesai menjalani hukuman penjara mereka sudah mempunyai bekal keterampilan, apakah musisi, mau jadi pelukis, barista atau usaha kerajinan. Banyak dari mereka yang sudah berhasil, walau tentu tidak semua berhasil juga, tapi paling tidak Yayasan Jeera ini bisa memberikan berkontribusi bagi mereka, ujarnya.


Raden mengatakan yayasan melihat warga binaan sebagai orang yang bermasalah secara sosial, namun mereka harus merubah hidupnya asalkan mereka mau dididik agar tidak bermasalah lagi, maka Yayasan Jeera akan hadir untuk mendidiknya.


Terkait tudingan yang beredar bahwa Yamitema terlibat dalam bisnis narkoba, Pimpinan Jeera Foundation ini mengatakan tuduhan itu sangat keji.


“Ini pembunuhan karakter dan fitnah keji. Beliau orang yang anti dengan narkoba, karena itu dalam kepengurusan maupun warga yang dibina selalu dilakukan tes urine untuk dipastikan tak ada yang menggunakan narkoba", tuturnya.


Raden menjelaskan bahwa dalam rangka pembinaan warga binaan, Yayasan Jeera bekerjasama dengan banyak pihak yang meliputi Lembaga Pemerintah, Lembaga Internasional, Lembaga Pendidikan, dan juga perusahaan swasta.


“Jeera itu pernah berkolaborasi dengan UNODC (PBB), Parson’s School Of Design New York, Dewan Kesenian Jakarta, dan banyak lagi” ujar Raden.


Sementara Karutan Cipinang, Ali Sukarno mengatakan aktor Tio Pakusadewo memang pernah bergabung dengan program pembinaan yang diselenggarakan oleh Jeera Foundation yang bekerja sama dengan Seksi Bimgiat Rutan Cipinang.


Artis senior ini pernah diminta untuk jadi salah satu pengajar di bidang seni lukis. Namun Tio Pakusadewo pernah melakukan pelanggaran, tuturnya.


Ali menyatakan sampai saat ini semua warga binaan yang memenuhi persyaratan diperbolehkan mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kepribadian dan kemandirian para warga binaan secara gratis.


Terkait dengan isu monopoli bisnis Jeera Foundation, Karutan Cipinang, Ali Sukarno menyatakan yayasan itu merupakan pihak ketiga yang ditunjuk melalui MoU.


Lembaga ini bergerak dalam bidang pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi warga binaan. Selama beberapa tahun jadi mitra pada bidang pembinaan, Jeera Foundation disebut telah banyak berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan dan kemandirian warga binaan,” kata Ali. (Rls/jri)