Jakarta - Pj Bupati Kampar Hambali, Terima Sertifikat Bebas Frambusia Dari Menteri Kesehatan RI saat menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) se-Dunia tahun 2024, yang diselenggarakan di Grand Sahid Jaya Hotel Kecamatan Tanah abang Jakarta. Rabu (06/05).
Acara Puncak Peringatan Hari NTDs tersebut ditandai dengan Peletakan Tangan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Deputi WHO , Dr. Momoe, Direktur Jendral kesehatan Masyarakat Dr. Maria Sumiwi dan disaksikan oleh oleh 102 Kabupaten/Kota Se Indonesia dengan mengusung tema Unite Act Eliminate dan tema nasional “Bersatu dan Beraksi, Mewujudkan Indonesia Bebas Penyakit Tropis Terabaikan.
Penyakit Tropis Terabaikan (NTDs) pada dasarnya adalah infeksi parasit, bakteri, atau virus yang berkembang di kalangan masyarakat, keluarga, dan komunitas termiskin dan terpinggirkan, Penyakit ini menyebar melalui kontak manusia, serangga, air yang terkontaminasi, dan tanah yang dipenuhi telur atau larva cacing.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada 11 penyakit yang termasuk NDTs. Penyakit tersebut disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.
Di Indonesia ada sejumlah penyakit NDTs yang diprioritaskan antara lain filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia. Kemenkes selalu berupaya menargetkan eliminasi 5 penyakit tersebut.
Pada tahun 2024 ini, 102 Kabupaten yang lolos Asesmen dan berhak menerima sertifikat frambusia dan Eliminasi Filariasis yang terdiri dari 99 kabupaten Bebas Frambusia dan 3 Kabupaten Penerima Sertifikat Eliminasi Filariasis.
Salah satunya, berkat Komitmen bersama Kabupaten Kampar Menerima Sertifikat Bebas Frambusia yang diserahkan oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan langsung diterima oleh Pj Bupati Kampar Hambali.
Ketika dikonfirmasi Penjabat Bupati Kampar Hambali Mengatakan "Pada hari ini 102 Kabupaten/ Kota diundang untuk menerima Sertifikat Sertifikat Bebas Frambusia yang mana Kabupaten Kampar sudah memenuhi syarat dan Bebas dari Penyakit Frambusia", Katanya.
“Frambusia sendiri merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri, dan sangat menular, Dan infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, Frambusia ini juga banyak menyerang anak-anak usia kurang dari 15 Tahun", Terang Hambali.
Pj Bupati Kampar Hambali juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait yang sudah bekerja sama serta mensosialisasikan dalam menjaga pentingnya kebersihan lingkungan sehingga penyakit Frambusia ini bisa teratasi di Kabupaten Kampar.
“Kabupaten Kampar selalu berupaya untuk mempertahankan status bebas Frambusia tentunya kami selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan lingkungan yng sehat dan Pola Hidup yang sehat”, tutupnya.
Sebelumnya Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi langkah kepala daerah dalam rangka pengendalian NTDs di wilayahnya dan berharap agar masyarakat dapat hidup lebih bersih dan sehat.
“Menurut WHO di indonesia ada 11 Penyakit menular yang termasuk NDTs, dan yang kita urus terlebih dahulu cuman 5 yaitu filariasis, cacingan, schistosomiasis, kusta, dan frambusia", ungkapnya.
Ia juga menympaikan, bagaimana kita bisa bebas dari penyakit ini adalah jaga lingkungan kita yang sehat dan pola hidup yang sehat seperti sebelum makan cuci tangan pakai sabun terlebih dahulu.
“Saya mengucapkan selamat kepada 102 Kabupaten/Kota yang Asesmen menangani Penyakit NDTs dan sudah bekerja keras mudah-mudahan memberi motivasi Kepada yang lain", tutupnya. (Jri)