Taufik mengaku, dengan cara turun ke pasar-pasar merupakan langkah efektif, sebagai upaya koordinasi kepada para pedagang. Karena dari peninjauan langsung, pemerintah dapat berinterkasi dengan penjual dan masyarakat.
“Saya sudah berkomunikasi dengan pedagang, ternyata stoknya cukup hingga sampai lebaran. Karena pasokan lancar dan masuk terus. Tadi kami sudah mengecek ketersediaan beras di empat pasar pantauan, masih banyak beras yang premium dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP),” jelas Taufiq kepada Media Center Riau.
Dia menambahkan, khusus beras SPHP stok tergolong banyak dan harganya murah dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp. 11.000/kilogram. Kemudian untuk 5kg harganya Rp. 50.700 dan 10kg hanya Rp. 101.400.
“Tandanya beras SPHP cukup terjangkau itu. Artinya untuk kebutuhan stok amanlah kita, beras premium banyak dan beras SPHP banyak juga. Tinggal masyarakat memilih beras yang mana mau dikonsumsi," ucapnya.
"Jadi kami coba berdialog dengan masyarakat, yang biasanya beras premium tapi karna mahal. Masyarakat lebih memilih beras SPHP untuk di konsumsi, karena rasa juga enak,” terangnya.
Kepada Media Center Riau Taufiq jelaskan, terkait pemasok komoditi cabai ke Riau ada cabai dari Medan dan Bukit Tinggi. Saat ini ketersediaan cabai tersebut masih sangat aman dan untuk harga sudah tejangkau masyarakat.
“Cabai stok aman dan banyak, ada dari Medan dan Bukit Tinggi. Dengan harga jual cabai Medan 50ribu/kg sedangkan cabai Bukit Tinggi 70ribu/kg. Semenjak ada cabai masuk dari Medan, harganya turun jauh. Dulu dari 130ribu/kg yang tertinggi sekarang hanya 70ribu/kg,” tuturnya.
Lebih lanjut, Taufiq mengungkapkan pemerintah selalu memperhatikan dan menjaga stabilitas harga serta ketersediaan bahan pokok di pasaran. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan tidak menimbun barang dan membeli dengan bijak.
“Telur banyak sekali berlimpah, bawang juga banyak, Minyak Kita dan minyak goreng lainnya juga tersedia. Jadi kalau beras SPHP ini dibatasi, masyarakat hanya boleh membeli maksimal 10kg saja. Pihak Bulog juga menjamin bahwa stok ini akan aman sampai bulan Juni. Oleh karna itu, kami himbau masyarakat belilah dengan secara bijaksana dan secukupnya,” pungkasnya.(mcr)